teknik Volume Dalam trading Forex
forexbatam.com - Indikator volume dalam pasar forex menunjukkan minat para trader ataupun investor terhadap suatu pasangan mata uang tertentu. Volume dalam pasar forex tidak diukur dalam jumlah kontrak yang diperdagangkan atau ukuran besarnya kontrak karena perdagangan forex tidak terpusat seperti halnya perdagangan saham.
Dalam hal ini volume diukur berdasarkan tick, dan ketika terjadi perubahan harga bid (dan ask) pada tampilan platform trading, maka volume akan bertambah.
Volume yang tinggi adalah akibat seringnya harga berubah dan sebaliknya volume rendah menunjukkan jarangnya perubahan harga yang terjadi.
Ketika hari libur di pasar utama dunia seperti saat liburan Natal dan tahun baru maka volume cenderung rendah bahkan sangat rendah. Pertambahan volume yang besar pada level-level harga yang penting mengisyaratkan kemungkinan terjadinya penerusan arah trend (trend continuation) atau pembalikan arah trend (trend reversal). Volume yang terus berkurang menunjukkan ketidak pastian pasar atau berkurangnya minat trader pada suatu pasangan mata uang.
Berikut tampilan indikator volume. Warna hijau menunjukkan pertambahan volume dan warna merah menunjukkan berkurangnya volume. Pada platform Metatrader indikator volume bisa diperoleh dengan masuk ke Insert-Indicator-Volumes.
Metode penggunaan indikator volume:
- Volume naik (warna hijau) mengisyaratkan penerusan trend atau awal pembalikan trend.
- Volume turun (warna merah) mengisyaratkan akan terjadinya konsolidasi aatau pasar menunggu terjadinya awal perubahan atau penerusan trend ketika volume kemudian naik.
- Perubahan volume yang besar dengan tiba-tiba biasanya menunjukkan akan terjadinya perubahan arah trend, demikian juga jika volume berubah secara gradual (bisa naik atau turun).
Selain indikator volume, indikator yang dibuat berdasarkan perubahan volume dan yang umum digunakan adalah On Balance Volume (OBV)
Konsep dasar indikator OBV adalah besarnya volume mengindikasikan perubahan harga.
Perhitungan OBV:
Jika penutupan harga hari ini lebih besar dari penutupan kemarin, maka OBV( i) = OBV (i-1) + Volume (i)
Jika penutupan harga hari ini lebih kecil dari penutupan kemarin, maka OBV( i) = OBV (i-1) - Volume (i)
Jika penutupan harga hari ini sama dengan penutupan kemarin, maka OBV( i) = OBV (i-1) dimana:
OBV(i) — nilai OBV pada bar periode waktu sekarang
OBV(i-1) — nilai OBV satu bar sebelum periode waktu sekarang
Volume (i) — besarnya volume pada bar periode waktu sekarang
Naik atau turunnya trend OBV sesuai dengan arah trend pergerakan harga. Karena OBV dianggap mendahului pergerakan harga maka jika trend OBV break kearah atas adalah sinyal untuk buy, sedang jika break kearah bawah adalah sinyal untuk sell.
Sumber : forex-indicators.net
baca juga: teknik averaging dalam forex trading
Dalam hal ini volume diukur berdasarkan tick, dan ketika terjadi perubahan harga bid (dan ask) pada tampilan platform trading, maka volume akan bertambah.
Volume yang tinggi adalah akibat seringnya harga berubah dan sebaliknya volume rendah menunjukkan jarangnya perubahan harga yang terjadi.
Ketika hari libur di pasar utama dunia seperti saat liburan Natal dan tahun baru maka volume cenderung rendah bahkan sangat rendah. Pertambahan volume yang besar pada level-level harga yang penting mengisyaratkan kemungkinan terjadinya penerusan arah trend (trend continuation) atau pembalikan arah trend (trend reversal). Volume yang terus berkurang menunjukkan ketidak pastian pasar atau berkurangnya minat trader pada suatu pasangan mata uang.
Berikut tampilan indikator volume. Warna hijau menunjukkan pertambahan volume dan warna merah menunjukkan berkurangnya volume. Pada platform Metatrader indikator volume bisa diperoleh dengan masuk ke Insert-Indicator-Volumes.
Metode penggunaan indikator volume:
- Volume naik (warna hijau) mengisyaratkan penerusan trend atau awal pembalikan trend.
- Volume turun (warna merah) mengisyaratkan akan terjadinya konsolidasi aatau pasar menunggu terjadinya awal perubahan atau penerusan trend ketika volume kemudian naik.
- Perubahan volume yang besar dengan tiba-tiba biasanya menunjukkan akan terjadinya perubahan arah trend, demikian juga jika volume berubah secara gradual (bisa naik atau turun).
Selain indikator volume, indikator yang dibuat berdasarkan perubahan volume dan yang umum digunakan adalah On Balance Volume (OBV)
Konsep dasar indikator OBV adalah besarnya volume mengindikasikan perubahan harga.
Perhitungan OBV:
Jika penutupan harga hari ini lebih besar dari penutupan kemarin, maka OBV( i) = OBV (i-1) + Volume (i)
Jika penutupan harga hari ini lebih kecil dari penutupan kemarin, maka OBV( i) = OBV (i-1) - Volume (i)
Jika penutupan harga hari ini sama dengan penutupan kemarin, maka OBV( i) = OBV (i-1) dimana:
OBV(i) — nilai OBV pada bar periode waktu sekarang
OBV(i-1) — nilai OBV satu bar sebelum periode waktu sekarang
Volume (i) — besarnya volume pada bar periode waktu sekarang
Naik atau turunnya trend OBV sesuai dengan arah trend pergerakan harga. Karena OBV dianggap mendahului pergerakan harga maka jika trend OBV break kearah atas adalah sinyal untuk buy, sedang jika break kearah bawah adalah sinyal untuk sell.
Sumber : forex-indicators.net
baca juga: teknik averaging dalam forex trading