Resiko Itu Pasti Ada, Tinggal Bagaimana Kita Mengelolanya
Semua kegiatan yang kita lakukan pasti
memiliki resiko, baik besar maupun kecil pasti akan ada resikonya. Dalam
kegiatan keseharian pun resiko adalah teman sejati yang selalu setia
menemani kemanapun kita melangkah. Dia tidak mau menghindar atau bahkan
dihindari. Karena sekuat apapun kita menghindar maka sekuat itu pula
resiko itu mendekat.
Begitupun dalam kegiatan usaha, yang namanya resiko itu pasti selalu ada dan tidak akan pernah bisa dihilangkan. Tidak peduli besar atau kecil jenis usahanya dan tidak peduli jenis usaha apa yang sedang dijalankannya. Kalau kita menyadari bahwa resiko adalah teman sejati setiap langkah kita, sahabat terdekat dengan setiap kegiatan bisnis kita, maka sangatlah tidak bijak seandainya kita melupakan, menghindari ataupun menjauhi resiko tersebut.
Resiko itu bukan untuk dihindari, namun harus dihadapi dan dikelola. Karena apabila kita mampu menghadapi dan mengelolanya dengan benar, maka kita bisa mengelola potensi-potensi kerugian yang ada. Ada seorang trader pernah berkata seperti ini "jangan tanyakan kepada diri Anda berapa persen Anda siap menerima keuntungan, tetapi tanyakanlah berapa persen Anda siap menanggung kerugian."
Pertanyaan di atas menjadi sangat penting karena berhubungan erat dengan mental (emosi) kita saat melakukan trading. Dan juga kita akan mengetahui bagaimana harus mengelola risiko yang sudah terukur itu menjadi sebuah keuntungan.
Mungkin sudah terlalu banyak bukti dari pengalaman para trader yang membiarkan kerugian itu terus berjalan karena tidak mau rugi dan berharap harga akan balik kembali. Tetapi justru pada akhirnya malah menderita kerugian yang cukup banyak. Kenalilah resiko itu, bersahabatlah dengan resiko itu dan kelolalah resiko itu. Maka kita akan bisa mengembangkan perdagangan sesuai dengan apa yang diharapkan. Jadi, tanyakanlah kepada diri sendiri sebelum melakukan trading forex, berapa persen mental saya mampu atau sanggup menanggung kerugian. Kemudian cobalah untuk mengelola potensi kerugian tersebut agar menjadi keuntungan.