Mengapa Memilih Menjadi Trader Forex?
Kalo seseorang bertanya pada anda, "Mengapa anda memilih menjadi trader forex?" Kira-kira, apa jawaban anda? Owh, tentu saja ada banyak alasan mengapa anda sekarang memilih untuk menjadi trader forex. Dari alasan rasional sampai alasan yang cenderung personal, yang kadang-kadang tidak terlalu rasional. Hehehe!
Eh, kok gak rasional sih? Maksudnya? Misalnya, anda memilih menjadi trader karena anda kebetulan jatuh cinta pada seorang trader juga. Hehehe! Ok deh, saya tidak akan membahas alasan-alasan yang sifatnya personal, karena ini pasti akan sangat beragam untuk masing-masing trader. Marilah kita membahas tentang alasan rasional mengapa menjadi forex trader itu bisa menjadi alternatif kegiatan atau malah profesi yang menguntungkan secara ekonomis.
Ada banyak keunggulan forex trading (online) dibandingkan dengan kegiatan bisnis lainnya. Salah satunya adalah fleksibilitas waktu. Menjadi forex trader berarti anda bisa melakukan kegiatan sesuai dengan waktu yang bisa anda luangkan. Market forex "buka" 24 jam dalam 5 hari kerja. Secara teoritis, anda bisa memilih waktu anda untuk melakukan trading kapanpun waktu yang anda sukai.
Mau trading pagi? Silahkan. Siang? Oke ajah. Sore? Gak masalah. Malam? Bisa. Lewat tengah malam? Boleh-boleh aja sih. Eh, tapi asal "orang sebelah" anda gak ngomel-ngomel. Hihihi! Yah, intinya, anda bisa trading kapan aja. Pokoknya terserah deh! Asyik kan? Kedua,fleksibilitas tempat. Anda bisa melakukan trading dimana saja. Asalkan ada gadget yang terkoneksi dengan internet, di situlah anda bisa trading. Mau trading di kantor, di kampus, di cafĂ©, di rumah, di kamar, ato di kamar mandi? Bisa. Ketiga, fleksibilitas modal. Anda boleh memilih besarnya investasi sesuai dengan kemampuan. Mau $5 atau $5 juta juga boleh kok…
Selanjutnya adalah fasilitas margin trading. Nah, ini dia salah satu keunggulan forex trading dibanding trading yang lain, bahkan dibanding dibanding dengan stock (saham) trading. Broker forex biasanya menyediakan fasilitas margin trading, dimana dengan fasilitas ini, trader bisa melakukan trading dengan quantitas yang jauh lebih tinggi dibanding dengan modal yang diinvestasikan. Dengan margin trading, trader bisa bertransaksi sebesar misalnya $1,000 hanya dengan menginvestasikan sebesar $100. Tentunya hal ini membuat kemungkinan perolehan profit di forex trading bisa jauh lebih tinggi daripada di trading saham atau trading tradisonal di mana kita harus menyediakan dana sebesar quantitas yang kita perdagangkan.
Eh, tapi harap diingat, fasilitas ini juga membuat trading forex menjadi lebih tinggi resikonya dibanding dengan misalnya trading di saham yang tidak menggunakan margin trading. Resiko kerugian tertinggi di forex trading biasanya terjadi apabila kita mengalamimargin call, yang bisa berarti modal kita habis. Bandingkan dengan resiko kerugian di trading saham yang akan terjadi apabila terjadi penurunan harga saham yang secara teoritis kecil sekali kemungkinannya untuk sampe menjadi nol. Yah, tentu saja ini tergantung preferensi atau pilihan dari masing-masing trader sih. Mau pilih yang high profit, high risk, atau yang relatif aman.
Nah, dengan alasan-alasan rasional di atas aja kayaknya sih dah cukup untuk membuat seorang trader menetapkan pilihan untuk nyemplung ke dunia forex trading deh. Tentu saja mungkin masih tambahan alasan yang lebih personal untuk masing-masing trader. Mm, kalo untuk saya sih, alasan personal kenapa saya seneng jadi trader, antara lain karena saya gak usah dandan untuk "pergi kerja". Eh, jangan ngetawain yah! Bagi saya, bisa kerja (trading) cuma pake kaos plus celana pendek itu suatu kenikmatan tersendiri loh… Hihihi!
Eh, kok gak rasional sih? Maksudnya? Misalnya, anda memilih menjadi trader karena anda kebetulan jatuh cinta pada seorang trader juga. Hehehe! Ok deh, saya tidak akan membahas alasan-alasan yang sifatnya personal, karena ini pasti akan sangat beragam untuk masing-masing trader. Marilah kita membahas tentang alasan rasional mengapa menjadi forex trader itu bisa menjadi alternatif kegiatan atau malah profesi yang menguntungkan secara ekonomis.
Ada banyak keunggulan forex trading (online) dibandingkan dengan kegiatan bisnis lainnya. Salah satunya adalah fleksibilitas waktu. Menjadi forex trader berarti anda bisa melakukan kegiatan sesuai dengan waktu yang bisa anda luangkan. Market forex "buka" 24 jam dalam 5 hari kerja. Secara teoritis, anda bisa memilih waktu anda untuk melakukan trading kapanpun waktu yang anda sukai.
Mau trading pagi? Silahkan. Siang? Oke ajah. Sore? Gak masalah. Malam? Bisa. Lewat tengah malam? Boleh-boleh aja sih. Eh, tapi asal "orang sebelah" anda gak ngomel-ngomel. Hihihi! Yah, intinya, anda bisa trading kapan aja. Pokoknya terserah deh! Asyik kan? Kedua,fleksibilitas tempat. Anda bisa melakukan trading dimana saja. Asalkan ada gadget yang terkoneksi dengan internet, di situlah anda bisa trading. Mau trading di kantor, di kampus, di cafĂ©, di rumah, di kamar, ato di kamar mandi? Bisa. Ketiga, fleksibilitas modal. Anda boleh memilih besarnya investasi sesuai dengan kemampuan. Mau $5 atau $5 juta juga boleh kok…
Selanjutnya adalah fasilitas margin trading. Nah, ini dia salah satu keunggulan forex trading dibanding trading yang lain, bahkan dibanding dibanding dengan stock (saham) trading. Broker forex biasanya menyediakan fasilitas margin trading, dimana dengan fasilitas ini, trader bisa melakukan trading dengan quantitas yang jauh lebih tinggi dibanding dengan modal yang diinvestasikan. Dengan margin trading, trader bisa bertransaksi sebesar misalnya $1,000 hanya dengan menginvestasikan sebesar $100. Tentunya hal ini membuat kemungkinan perolehan profit di forex trading bisa jauh lebih tinggi daripada di trading saham atau trading tradisonal di mana kita harus menyediakan dana sebesar quantitas yang kita perdagangkan.
Eh, tapi harap diingat, fasilitas ini juga membuat trading forex menjadi lebih tinggi resikonya dibanding dengan misalnya trading di saham yang tidak menggunakan margin trading. Resiko kerugian tertinggi di forex trading biasanya terjadi apabila kita mengalamimargin call, yang bisa berarti modal kita habis. Bandingkan dengan resiko kerugian di trading saham yang akan terjadi apabila terjadi penurunan harga saham yang secara teoritis kecil sekali kemungkinannya untuk sampe menjadi nol. Yah, tentu saja ini tergantung preferensi atau pilihan dari masing-masing trader sih. Mau pilih yang high profit, high risk, atau yang relatif aman.
Nah, dengan alasan-alasan rasional di atas aja kayaknya sih dah cukup untuk membuat seorang trader menetapkan pilihan untuk nyemplung ke dunia forex trading deh. Tentu saja mungkin masih tambahan alasan yang lebih personal untuk masing-masing trader. Mm, kalo untuk saya sih, alasan personal kenapa saya seneng jadi trader, antara lain karena saya gak usah dandan untuk "pergi kerja". Eh, jangan ngetawain yah! Bagi saya, bisa kerja (trading) cuma pake kaos plus celana pendek itu suatu kenikmatan tersendiri loh… Hihihi!