Mimpi Seorang Perantau Di Pulau Batam
forexbatam.com - Setiap orang mempunyai mimpi, setiap orang punya cita cita termasuk muhamad ibnuh. dia seorang anak muda yang luar biasa hebat kesabaran dan ketekunan serta keberanian nya untuk pergi merantau yang cukup jauh dari keluarga, dan bagaimana cerita nya simak berikut ini.
Mimpi seorang perantau
Dengan tekat kuat aku rela meninggalkan orang-orang yang aku sayangi di kampung halaman. Suasana desa yang damai , riuhnya orang-orang yang sibuk dengan pekerjaanya ketika mentari belum juga menampakkan wajah cantiknya. Suara burung dan segarnya udara pagi yang selalu kurasakan setiap aku terjaga rela aku meninggalkan semua itu demi satu impian.
Hampir setahun berlalu aku hidup di rantau Sebuah pulau kecil di selatan singapura yaitu batam. Untuk para perantau pemula seperti aku, hidup jauh dari orang-orang dan keluarga yang kita sayangi membuat hari-hari terasa berbeda dari biasanya. Kehidupan di rantau seolah membawa aku hidup di planet lain.
Hanya niat yang kuat yang aku andalkan untuk bisa bertahan di sini. Selalu aku tanamkan sebuah motivasi dari sejak aku masih di bangku SMP “Berdiri mandiri di atas kaki sendiri”, yahh itulah modal ku. Aku ingin berdiri mewujudkan semua mimpi-mimpiku.
Aku terlahir bukan dari keluarga yang mampu. Aku hanya diajarkan oleh orang tua bagaimana caranya bekerja hari ini untuk hidup di esok hari. Sesederhana itu saja pelajaran dari orang tua. Pendidikan mereka juga pas pasan namun niat mereka untuk memberikan pendidikan tinggi kepada anak-anaknya telah tercapai. Inilah modal besar yang diberikan oleh Bapak dan Ibuku. Bukan uang namun bekal ilmu untuk hidupku kelak. Dan cita cita mereka cukup sederhana mereka tidak ingin anak-anaknya seperti orang tuanya yang. Dari situlah semangatku semakin besar,
Seiring waktu berjalan akupun mulai merasakan hasilnya. Selalu aku ingat pesan dari ibu ku
Dan setelah sekian lama menunggu akupun menemukan seseorang yang mampu membuka pintu hatiku. Dari sinilah cerita cinta di rantau dimulai.
salam sukses.....
 |
| Muhamad ibnuh |
Mimpi seorang perantau
Dengan tekat kuat aku rela meninggalkan orang-orang yang aku sayangi di kampung halaman. Suasana desa yang damai , riuhnya orang-orang yang sibuk dengan pekerjaanya ketika mentari belum juga menampakkan wajah cantiknya. Suara burung dan segarnya udara pagi yang selalu kurasakan setiap aku terjaga rela aku meninggalkan semua itu demi satu impian.
Hampir setahun berlalu aku hidup di rantau Sebuah pulau kecil di selatan singapura yaitu batam. Untuk para perantau pemula seperti aku, hidup jauh dari orang-orang dan keluarga yang kita sayangi membuat hari-hari terasa berbeda dari biasanya. Kehidupan di rantau seolah membawa aku hidup di planet lain.
Hanya niat yang kuat yang aku andalkan untuk bisa bertahan di sini. Selalu aku tanamkan sebuah motivasi dari sejak aku masih di bangku SMP “Berdiri mandiri di atas kaki sendiri”, yahh itulah modal ku. Aku ingin berdiri mewujudkan semua mimpi-mimpiku.
Aku terlahir bukan dari keluarga yang mampu. Aku hanya diajarkan oleh orang tua bagaimana caranya bekerja hari ini untuk hidup di esok hari. Sesederhana itu saja pelajaran dari orang tua. Pendidikan mereka juga pas pasan namun niat mereka untuk memberikan pendidikan tinggi kepada anak-anaknya telah tercapai. Inilah modal besar yang diberikan oleh Bapak dan Ibuku. Bukan uang namun bekal ilmu untuk hidupku kelak. Dan cita cita mereka cukup sederhana mereka tidak ingin anak-anaknya seperti orang tuanya yang. Dari situlah semangatku semakin besar,
bapak….Ibu….. terima kasih untuk semua bekal yang telah engkau berikan kepadaku.Memang semua jasa-jasamu tidak akan mungkin terbalas, namun ijinkan aku untuk membahagiakanmu. Hanya satu hal yang selalu aku minta di setiap langkahku. Aku ingin Doamu selalu menyertaikuDari situlah aku merasakan setiap hari seperti ada yang mendorong untuk belajar dan bekerja lebih. Aku yakin ini semua karena doamu, Bapak… dan Ibu…
Seiring waktu berjalan akupun mulai merasakan hasilnya. Selalu aku ingat pesan dari ibu ku
Nak jangan kau hitung berapa banyak dan besar gaji yang kamu terima di sana, syukurilah semua nikmat yang telah diberikan-Nya maka insya allah semuanya akan berkahYahhh itulah pesan ibu ku, setiap gaji yang aku dapat, aku selalu syukuri dan hasilnya mimpi-mimpiku untuk membangun usaha dari hasil keringat sendiri akhirnya tercapai juga. Ketika materi sudah aku dapatkan aku merindukan satu hal yang selama ini terasa tersisihkan. Aku sebut itu adalah kebutuhan hati. Begitu sibuknya ketika bekerja hingga lupa kalau hati ini telah menanti pasangannnya. Ketika kebutuhan fisik semakin padat maka kebutuhan hati sedikit terkesampingkan. Dari situ saya selalu berdoa kepada-Nya.
Tuhan ketika Engkau meletakkan hati ini, aku mohon letakkanlah kepada orang yang benar-benar mau menerimanya, namun ketika engkau letakkan hati ini kepada orang yang hanya untuk main-main aku akan anggap ini semua adalah pelajaran yang Engkau berikan untukku. Sesungguhnya aku lelah kepada mereka yang datang kemudian pergi. Aku lelah Tuhan
Dan setelah sekian lama menunggu akupun menemukan seseorang yang mampu membuka pintu hatiku. Dari sinilah cerita cinta di rantau dimulai.
salam sukses.....